Senin, 08 Juni 2009

Dunia pembelokan

xxx : hi
yyy : hi
xxx : boleh kenalan?
yyy : yup
xxx : gw xxx b. lo apa?
yyy : gw yyy. gw f

Kayaknya lumayan sering ya percakapan seperti itu kita alami di dunia maya perchattingan? Satu sama lain saling berkenalan. Tak lupa embel2x umur dan label. yup! label. Banyak sekali kaum LG mengkotakkan dirinya pada suatu label tertentu. Lesbian dengan sebutan Butch (B), Femme (F) dan Andro (A). Kaum gay dengan sebutan Top (buat yg macho), Bottom (buat yg feminim, sering di sebut "Bot") dan Verse (buat yg kualifikasinya ada ditengah2x Top & Bot).

Kenapa harus ada label?

Pertanyaan itu pasti pernah muncul di benak kawan-kawan semua. Jujur aja, pada saat saya pertama kali mengenal dunia L, saya sama sekali ga tau ada sebutan atau label B, A, dan F itu. Yang saya tau adalah diri saya mencintai wanita dan saya lesbian. Saya mencintai wanita, tak terbatas hanya kepada wanita yang feminin tapi juga yang tomboy. Namun, memang saya tidak suka dengan wanita yang sangat mirip lelaki. Tapi bukan berarti saya langsung mengkelompokan orang berdasarkan label. Wanita yang mirip lelaki yang saya maksud adalah secara personalitas dan temperamennya.

Lalu, apa sih maksud dari label2x itu? Salah satu sifat manusia adalah suka mengkategorikan masing2x individu dalam kelas masing-masing (terbukti udah dari jaman bahela, mesir dengan kelas budak dan ksatrianya, dsb), rupanya kaum LG juga ga mau kalah (iya dunk. Kaum LG kan manusia juga!). Kebanyakan atau secara umum, label tersebut secara otomatis dilekatkan kepada satu individu hanya sebatas pada penampilannya saja. Yup! dangkal sekali pelabelan di negara kita ini. Yang dandanannya kayak cowok, dilabeli Butch. Yang tomboy tapi manis, di anggap andro. Yang manis dan feminim, langsung dapet label Femme.

Imbas yang sering saya lihat dari sistem pelabelan ini antara lain:

1. Pembunuhan karakter.
2. Kesulitan mencari pasangan.

Satu kasus yang pernah dialami oleh salah satu teman dekat saya. Secara penampilan, X bisa di bilang butch. Macho. Suka sekali pakai baju Kaos dan Jeans. Kaos pun pasti model pakaian pria. Tank top atau girly shirt? HARAM hukumnya! Namun, secara kepribadian, ia sangatlah feminim. Perasaannya sangat lembut. Ga jarang pula kalau nonton film drama di bioskop bisa nangis sesengukan. Apa dia butch? menurut saya bukan. Dia wanita. Hanya karena dia tidak nyaman berpakaian seperti layaknya wanita kebanyakan (karena faktor bentuk badan atau bekas luka ditubuh), lantas banyak orang yang melihatnya langsung menghakiminya menjadi seorang butch. Karena pelabelan itupun, ia menjadi sulit mendapat kekasih karena ia mencintai tipe wanita yang mandiri, dewasa dan bisa melindungi dan tomboy secara penampilan. Istilahnya yang ngemong (kebanyakan tipe ini, labelnya butch). Dan seperti kebanyakan butch, semua maunya sama femme atau mentok2x sama andro yang masih ada sisi femmenya. Xixixixi....

Kasus lainnya, saya pernah bertanya kepada seorang teman yang sudah sangat lama bersama dengan pacarnya. Ia melabeli dirinya dengan butch dan pacarnya adalah femme. Saya bertanya, "apa jadinya kalau besok pacar kamu berubah jadi tomboy?"

Dengan lugas dia menjawab, "gue putusin, bru! Gue ga mau sama butch atau andro. Gue cuma doyan femme"

Saya meringis mendengar jawabannya. Pertama, karena mendengar ia dengan lugas menjawab akan mutusin pacarnya kalau berubah label. Padahal hubungan yg dibinanya udah bertahun-tahun dan penuh perjuangan. Hanya karena label, ia bisa dengan mudah melupakan itu semua. Kedua, karena dia memanggil saya dengan sebutan "bru!". Hehehehee.... saya ini wanita lho. Walaupun penampilan tomboy, tapi saya lebih menyukai di panggil dengan sebutan "sista!", "bu" atau "jeng" ketimbang "Bru!" atau "Bro!". Rasanya mendengar panggilan itu bikin perut saya jungkir balik.

Saya juga sering bingung kalau di tanya labelnya apa saat bertemu dengan teman baru sesama LG (saya tulis LG karena teman2x saya berasal dari LG tapi nda ada yg BT). Biasanya saya jawab no label. Karena memang saya tidak melabeli diri saya dan berusaha untuk tidak melabeli orang lain.

Satu hal positif yang saya dengar tentang label rasanya hanya quote di bawah ini saja:

"Label are for filling. Not people" ---> thanks to femmepire

Peace and keep loving the L world


Silver apple


UNTUK MU,,,,

menjunjungmu dalam anganku…
mempersilakanmu dalam hatiku…
membiarkanmu menjadi impianku…
menerbangkanku dalam hayalanku..

aku terbuai asmaramu…
mimpikan dirimu menjadi keabadian cintaku..
memelas dan merintih coba tuk kutahan..
tertusuk rasa sakit yang dalam oleh dirimu..

apakah engkau paham dengan malam..
mengecam jiwa terancam..
menjahit pahitnya sakit yang menjerit..